Lingkungan alam mendorong manusia mencari cara bertahan hidup dan mengembangkan diri. Perubahan cuaca dan ancaman hewan buas misalnya, “memaksa” manusia berpikir membuat tempat tinggal yang aman dan nyaman. Atau untuk memenuhi kebutuhan pangan, manusia terus mencari jalan agar tidak kelaparan. Inilah yang akhirnya membentuk budaya manusia. Karena itulah ada yang berpendapat bahwa budaya adalah hasil pemikiran, karya dan cipta manusia agar dapat bertahan hidup dan berkembang yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat. Hal ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Serupa dengan Masyarakat Banjar di
Kalimantan Selatan yang memiliki banyak Sungai. “Urang banjar” mengembangkan berbagai
teknik dan peralatan menangkap ikan: jaring
dan pancing untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Seni sangat membantu mengembangkan kreativitas,
berpikir kritis dan keterampilan motorik seperti dalam kegiatan melukis yang menuntut
ketelitian dan imajinasi, atau dalam seni pertunjukan Mamanda yang
mengasah kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Oleh karena itu, seni penting
diajarkan kepada peserta didik dalam bentuk mata pelajaran pendidikan seni.
Salah satu tujuan pendidikan seni
adalah mengembangkan kreativitas. Ini menjadi urgen karena tidak hanya untuk
meningkatkan kemampuan di bidang seni semata, tetapi akan memicu munculnya
kreativitas di bidang lainnya.
Menurut Munandar (1999), kreativitas adalah kemampuan untuk melihat, berpikir, dan memadukan ide-ide baru yang tidak biasa. Kemampuan menghasilkan karya baru yang bermanfaat baik secara individual maupun sosial adalah kreativitas yang dapat muncul dari mempelajari karya yang ada dan memodifikasinya (Sternberg, 1999). Mozart komposer terkenal dunia asal Austria terinspirasi musik Johann Sebastian Bach. Setelah mempelajarinya, dia membuat karya musik baru yang berbeda dari karya yang telah menginspirasinya.
Pendidikan seni sebagai mata pelajaran
mengajarkan nilai-nilai dan berbagai keterampilan seeperti seni rupa, seni tari,
seni musik, dan drama yang memunculkan kreativitas peserta didik karena seni
memberikan ruang untuk mengeksplorasi ide-ide baru, berpikir di luar batasan,
dan mengekspresikan diri dengan cara yang unik.
Sebagai pendekatan, pendidikan seni
efektif untuk menunjang pembelajaran pelajaran agama, sejarah, dan mata pelajaran
lainnya. Pembelajaran agama akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan jika kreatif
dalam penyampaiannya. Misalnya dengan lagu Sangu Batulak. Anang
Ardiansyah menanamkan pesan pentingnya menyiapkan diri menghadapi kematian
dengan memperkuat iman dan memperbanyak amal. Lagu karya beliau lainnya yang
menarik sebagai sarana mengajarkan Sejarah adalah lagu Pangeran Suriansyah
yang menceritakan sejarah pendiri Kerajaan Banjar.






1 komentar