FdBNug3og029aauasyNXlTFHjRJFgNaKycZdy6mc

Cari Blog Ini

Laporkan Penyalahgunaan

Bookmark

Membangun Generasi Emas Indonesia 2045 melalui Pendidikan Karakter dan Pelestarian Budaya Lokal

Ada dua hal menarik dalam penyelenggaran PKKMB di STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Sabtu (13/9/2025). Pertama, Pewara menggunakan dua Bahasa. Saida Lestari dan Aisyah Nur Fitriani, dua mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris bergantian membacakan acara. Saida menggunakan Bahasa Inggris, dan Aisyah menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Ini belum pernah dipraktikkan sebelumnya.

Kedua, keterlibatan mahasiswa pada pelaksanaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus Visioner tahun 2025. Ibu Yuliana Nurhayati, M.Pd, Ketua Panitia pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa kebijakan ini bukti kampus mendukung mahasiswa mengekspresikan kreativitasnya untuk menyambut mahasiswa baru.

Diawali dengan doa bersama dipandu Muhammad Rijali Fahmi, mahasiswa, program studi PGSD, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars dan  Hymne STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. 

Tarian selamat datang ditampilkan dengan apik oleh para mahasiswa: Siti Khadijah dan Mayang Fitriani (Prodi PBI) dan Mariana (Prodi PAUD).

Dalam sambutannya, Ibu Yuliana Nurhayati, M.Pd yang juga Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama menyatakan bahwa Kegiatan PKKBM wajib diikuti mahasiswa baru untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kampus, dan mempersiapkan diri menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri.

Kegiatan PKKMB meliputi pengenalan sistem akademik, nilai-nilai, budaya kampus, serta kegiatan akademik dan non-akademik. PKKMB juga bertujuan menanamkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara.

Ditanya landasan pemilihan tema kegiatan, Ibu Yuliana menjawab, "Membangun Generasi Emas Indonesia 2045 melalui Pendidikan Karakter dan Pelestarian Budaya Lokal”, sangat relevan dengan visi Indonesia Emas 2025.”

 Landasan lain yang menguatkan adalah: (1) Indonesia menargetkan kemunculan Generasi Emas pada 2045, (2) Kearifan lokal berperan signifikan membangun karakter kolaboratif, tanggung jawab, dan kepemimpinan, dan (3) STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin bukan hanya pencetak guru, tetapi juga penjaga budaya.

“Melalui integrasi budaya lokal dalam kurikulum, STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin ingin melahirkan pendidik yang tidak hanya kompeten, tetapi juga beridentitas kuat dan berbasis kearifan lokal,” ujar Ibu Yuliana menambahkan.

Penyematan almamater secara simbolis oleh Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama (Ibu Yuliana Nurhayati, M.Pd), dan Wakil Ketua Bidang Akademik (Ibu Vebrianti Umar, M.Pd) kepada dua orang mahasiswa yaitu:  (1) M. Ammar Muhfit, dan (2) Siti Muflihah menandai resminya para peserta PKKMB STKIP ISM Banjarmasin menjadi mahasiswa kampus visioner.

PKKMB STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin menghadirkan dua narasumber, yaitu Bapak Iwan Perdana, Ph.D, Dosen Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin,  dan Bapak Miftah Al Hajar, MA dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA).

Penyampaian materi pertama oleh Bapak Iwan Perdana, Ph.D berjudul “Manajemen Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal dengan Semangat Bubuhan: Peran Strategis Mata Kuliah untuk Wujudkan Generasi Emas 2045.”  Beliau memaparkan pentingnya mata kuliah berbasis kearifan lokal untuk memperkuat profil lulusan.

Pada tahun 2016, Pak Iwan Perdana menyusunkan kurikulum STKIP Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Ada dua mata kuliah yang menurut Beliau menunjukkan kampus Visioner yang dinakhodai Dr. H. Abd Khair Amrullah S.Sos.i.,M.Pd.I merupakan penjaga budaya Banua, yaitu Bahasa Daerah, dan Islam dan Budaya Banjar.

Kini di tahun 2025, Pak Iwan Perdana menambahkan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan pertimbangan kebutuhan mahasiswa dan kearifan lokal. Mata kuliah tersebut adalah (1) Kepemimpinan Pendidikan, dan (2) Sejarah Pendidikan Indonesia dan Banua.

Pemateri kedua, Bapak Miftah Al Hajar MA, memperkaya wawasan mahasiswa baru tentang bullying dan bahayanya, serta langkah pencegahan dan penanganannya.

Acara yang digelar mulai pukul 08.30 WITA dan berakhir pukul 12.00 WITA berjalan lancar, penuh hikmat. Kegiatan berlangsung santai namun tetap dalam suasana akademis yang kental.

Beberapa dosen dan tendik mengekspresikan perasaan gembiranya atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan PKKMB tahun 2025.  “Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses,” ujar Kaprodi PBI, Bapak Armin Pani, M.Pd yang menjadi Korlap kegiatan.

Ibu Novi Suma Setyawati, M.Pd, Kepala LPPM, yang bertanggung jawab di bidang dokumentasi juga menyampaikan rasa gembiranya dapat menjadi bagian Sejarah pelaksanaan PKKMB tahun ini.

Pak Juanda, Tendik yang terlibat dalam kegiatan ini mengungkapkan rasa suka citanya dengan mengatakan, “Saya sangat senang karena kegiatan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena Kampus Visioner menyuguhkan sesuatu yang baru yaitu pembacaan acara dengan dua Bahasa.” 

Dalam penyampaian kata sambutan, Ibu Yuliana Nurhayati menyampaikan permohonan maaf Dr H. Abd Khair Amrullah, S.Sos.I.,M.Pd.I  berhalangan hadir karena kondisi Kesehatan. Sekaligus mewakili Ketua membuka acara, Ibu Yuliana menyemangati mahasiswa agar memanfaatkan PKKMB sebagai kesempatan untuk menambah pengetahuan tentang karakter, budaya lokal, dan menyiapkan diri dengan baik agar dapat  berkontribusi untuk Indonesia. Beliau juga membacakan pantun:

Budaya Banjar jangan dilupakan

Karakter baik harus dibiasakan

Mari Mahasiswa STKIP ISM Banjarmasin semangat berjuang

Indonesia Emas 2045 kita wujudkan.



0

Posting Komentar