Lembaga-lembaga pendidikan idealnya terus berusaha menjadi pelopor penyelenggaraan pendidikan terbaik. Sedikitnya, ada empat poin yang harus diperhatikan untuk mewujudkannya, yaitu:
1. Memiliki Kompas Pendidikan : Visi dan Misi Lembaga
Masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
SDM yang dimilikinya. Pendidikan sebagai pilar utama untuk mencetak generasi
yang berkualitas harus dikelola secara profesional baik dari segi manajemen
pendidikan, maupun manajemen qalbunya.
Manajemen pendidikan memegang peranan
penting dalam menciptakan sekolah berkualitas. Penerapan manajemen yang baik dalam
pengelolaan sekolah akan menguatkan penggunaan sumber daya yang dimiliki lembaga
menjadi lebih optimal, mendukung terciptanya lingkungan belajar yang
kondusif, dan pencapaian tujuan pendidikan yang efektif. Aplikasi manajemen pendidikan secara profesional memacu terlaksananya
operasional sekolah yang efektif dan efisien dalam usaha menghasilkan lulusan
yang cerdas, kreatif dan inovatif.
Namun demikian, pengelolaan sekolah hendaknya juga memperhatikan manajemen
qalbu. Ini menjadi sangat penting untuk menciptakan keharmonisan antara
pengelola lembaga pendidikan dan tenaga pendidikan, tenaga
kependidikan dan peserta didik. Manajemen qalbu menumbuhkan motivasi guru mengajar dengan tulus. Manajemen qalbu memberikan gagasan kepada staf untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar
mengajar. Manajemen qalbu juga sangat diperlukan untuk membentuk karakter dan
akhlak peserta didik, dan meningkatkan kualitas spiritualitas mereka sehingga membentuk mereka menjadi siswa yang memiliki akhlak terpuji, peka terhadap lingkungan, serta memiliki
kesadaran diri yang tinggi berkontribusi di masyakarat.
Pelaksanaan manajemen pendidikan dan
manajemen qalbu akan berjalan sesuai ekspektasi apabila mengikuti kompas
lembaga pendidikan, yaitu visi dan misi yang menjadi landasan utama dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan di sekolah.
Dalam kegiatan workshop Penyusunan Visi,
Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS) yang diselenggarakan oleh LPI Sabilal Muhtadin
Banjarmasin pada tanggal 20 Juni 2025, Bapak Iwan Perdana, Ph.D selaku pemateri
tunggal menjelaskan cara menyusun VMTS kepada para kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah seluruh unit satuan pendidikan yang dikelola LPI Sabilal Muhtadin
Banjarmasin: PAUD Terpadu, SD, SMP, SMA dan SMK Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Kegiatan bertujuan agar setiap sekolah yang dikelola lembaga mampu menyusun
Visi dan Misi sekolah.
Pemateri menegaskan pentingnya keselarasan visi dan misi yang disusun oleh setiap satuan pendidikan dengan Visi dan misi LPI Sabilal Muhtadin Banjarmasin sebagai pengelola. Komitmen kuat sekolah yang disusun dalam bentuk misi yang diperlukan untuk mewujudkan visi sebagai cita-cita ideal disesuaikan dengan keunggulan yang dimiliki sekolah sebagai bentuk layanan pendidikan berkualitas kepada masyarakat pengguna. Sekolah harus menetapkan pendekatan sistematis yang tepat dengan mempertimbangkan kelayakan dan kecukupan sumber daya agar tercapai target terukur sebagai tahapan mewujudkan visi. Semuanya harus seirama dengan nafas dan semangat visi lembaga penyelenggara yakni "terwujudnya pendidikan dan pengajaran yang Islami, bermutu, berdaya saing tinggi serta berakar di masyarakat".
2.
Inovasi dan Kualitas Pembelajaran
Kemajuan teknologi berdampak besar terhadap proses pembelajaran. Dahulu, kegiatan belajar dilakukan secara tatap muka. Kini, kemajuan teknologi, menghadirkan pendekatan baru dalam pembelajaran: pembelajaran daring, dan penggunaan media interaktif seperti situs web, aplikasi, permainan edukasi. Pemanfaat teknologi ini secara signifikan mengurangi kendala batasan jarak dan kendala geografis sehingga memudahkan pembelajaran di daerah-daerah yang sulit dijangkau
Kemajuan teknologi mendorong inovasi dalam pendidikan. Terlebih di era digital. Kemajuan teknologi memungkinkan akses informasi yang lebih luas, pengalaman belajar yang lebih interaktif, dan metode pembelajaran yang lebih efektif. Perkembangan teknologi menawarkan kemudahan-kemudahan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan masa depan. Misalnya menggunakannya untuk menunjang pembelajaran berbasis STEAM: Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), Seni (Art), dan Matematika (Mathematics).
3.
Pembentukan Karakter, Penanaman Nilai dan
Religiusitas
Mewujudkan generasi berkualitas tidak
semudah membalik telapak tangan. Prosesnya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Terlebih lagi jika output yang diharapkan
adalah profil yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan kepedulian sosial
yang membawa perubahan positif di masyarakat.
Lulusan yang mampu menciptakan
lingkungan masyarakat yang berempati, kreatif, dan
tanggung jawab hanya akan terwujud apabila sekolah bersungguh-sungguh fokus membentuk
karakater peserta didik dengan menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan
kedisiplinan, juga penanaman religiusitas.
4. Kolaborasi dan Dampak Sosial
Berjuang sendirian itu berat. Peluang
berhasilnya pun tidak sebesar jika bekerja sama dengan pihak-pihak terkait
dan bertujuan sama. Sekolah yang menginginkan
lulusannya berdaya, menghasilkan output yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan
kepedulian sosial harus berkolaborasi dengan pihak lain agar berdampak sosial
yang besar dan positif.
Untuk dapat menjadi pelopor pendidikan
yang memberdayakan dan menginspirasi, sekolah
dapat berkolaborasi dengan:
(1) Dunia Usaha dan
Industri
Sekolah melaksanakan program magang, mengunjungi industri, atau menghadirkan praktisi sebagai narasumber. Dengan cara ini peserta didik dapat memahami dunia kerja dan mengembangkan keterampilan yang relevan karena belajar langsung dari pengalaman/ lapangan.
(2) Komunitas Lokal
Sekolah menjalin kerja sama dengan komunitas-komunitas yang ada di masyarakat dalam kegiatan sosial, seperti program pemberdayaan masyarakat, kegiatan peduli lingkungan, atau bakti sosial untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan kepekaan terhadap isu-isu di sekitar. Ini penting untuk menambah pengalaman dan wawasan peserta didik sekaligus meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi.












Posting Komentar