Pertanyaan kritisnya adalah “apakah kita tertinggal dari negara-negara maju disebabkan sistem pendidikan mereka lebih baik dari kita?”. Jawabannya “ya, pada aspek-aspek tertentu”. Namun, tidak adil apabila kita membandingkan Indonesia dengan negara-negara tersebut tanpa mempertimbangkan konteks sosial, ekonomi, budaya, dan sejarah yang unik pada setiap bangsa.
Peran Strategis Kepemimpinan
Pendidikan
Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh kurikulum atau infrastruktur. Walaupun keduanya sangat penting: Kurikulum yang menjawab tantangan zaman, dan sarana-prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga menghasilkan lulusan yang berdaya saing, adaptif, inovatif, dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan abad 21. Faktor lainnya yang sangat menentukan mutu pendidikan adalah kepemimpinan yang efektif.
Pemimpin lembaga pendidikan idealnya memainkan peran strategis sebagai:
1. Visioner
Menetapkan arah dan tujuan jangka panjang lembaga
pendidikan yang inspiratif.
2. Katalisator
Menggerakkan seluruh elemen (guru, staf, siswa) untuk
mencapai visi bersama.
3. Evaluator
Memastikan akuntabilitas melalui pengawasan dan penilaian kinerja.
Mengapa Pemimpin harus Visioner?
Pemimpin lembaga pendidikan harus visioner karena bertanggung jawab terhadap beberapa poin penting dalam mengelola lembaga, antara lain:
1. Tidak
hanya berfokus pada masalah yang dihadapi saat ini, tetapi juga mampu merancang
masa depan lembaga pendidikan dengan visi yang jelas dan strategi yang matang.
2. Menginsipirasi
dan memotivasi seluruh elemen untuk mencapai tujuan lembaga
3. Tidak
hanya berkutat pada tugas-tugas operasional sehari-hari, tetapi mampu
beradapasi dan mengantisipasi perubahan dan tantangan baru dalam dunia
pendidikan.
4. Membangun
kolaborasi antar pemangku kepentingan
Pemimpin visioner memainkan peran krusial dalam mewujudkan tujuan bersama karena “memikul tugas” merumuskan dan menerjemahkan visi menjadi tindakan nyata untuk menjadi pelopor kemajuan pendidikan, bukan sekadar pengekor. Selain itu, mengubah tantangan menjadi peluang dengan kombinasi ketajaman foresight, keteguhan nilai, dan keluwesan adaptasi.







Posting Komentar