Aku mulai berkuliah di Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia pada 21 Oktober 2021. Kampus No.1 Pendidikan yang mengajak sivitas akademikanya Cemerlang Bersama. Almamaterku ini memiliki dua lokasi, yaitu Kampus Sultan Abdul Jalil Shah (KSAJS) dan Kampus Sultan Azlan Shah (KSAS). UPSI dikenal unggul dalam pelatihan guru dan program studi pendidikan.
Kali ini aku ingin menuliskan pengalaman tahun ke-3 ku di Tanjong Malim Malaysia. Pada 10 Desember 2024, my journey dimulai. Diantarkan Edwin, kawanku, ke Bandara Syamsudin Noor. Pesawat take off ke Surabaya pukul 08.40 WITA. Tiba di Juanda Internasional Surabaya pukul +/- pukul 08.40 WIB. Lumayan lama menunggu di bandara. Burung besi yang kunaiki dengan tujuan negerinya Ipin Upin lepas landas pukul 14.30 WIB. Pada kesempatan ini, aku ke UPSI untuk memperpanjang Visa pelajar, sekaligus menemui kedua Supervisor (SV): Dr Rosnah dan PM Dr Mahaliza. Mereka berdua sangat baik, dan sangat mendukung pengerjaan thesis sehingga aku dapat melaksanakan VIVA pada tanggal 16 Oktober 2024.
Setibanya di Bandara internasional Malaysia, aku bergegas naik bis ke KL Central, stasiun kereta api utama dan pusat transportasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Alhamdulillah masih sempat naik KTM melanjutkan perjalanan ke Tanjong Malim. Tiba di stesen Tanjong Malim sekitar pukul setengah dua belas malam. 6 RM naik prebet ke Taman Bahtera sampailah ke rumah kos yang dicarikan Mbak Ina, mahasiswa Ph.D asal Riau. Dewi penolongku selama berurusan di Tanjong Malim.
Taman Bahtera (TB) wadah kos para mahasiswa UPSI, baik asal Malaysia, Indonesia dan banyak negara lainnya. Di depan flate terdiri 4 kamar, aku disambut Bang Gerry, Ph.D Student asal Padang. Abang ganteng dan gagah ini mahasiswa jurusan Akuntansi. Mbak Ina menitipkan kunci kamarku padanya. Selain Bang Gerry, ada Pak Dody, mahasiswa Ph.D jurusan Psikologi asal Riau, dan Mas Tiyo, Ph.D jurusan Teknik Sipil asal Malang. Meski baru kenal, kami lumayan cepat akrab. Kira-kira pukul 1 dinihari, obrolan santai dicukupkan.
Rehat di kamar TB.1.8.5. Ternyata, kamar yang sama kutempati pada tahun 2021. Besoknya, kami kedatangan kawan baru. Bang Malesa, mahasiswa Ph.D jurusan Akuntasi asal Medan. Ke-3 kawanku semuanya dosen. Kecuali Bang Malesa, Beliau seorang analis keuangan \.
Semua penghuni TB.1.8.5 menunggu kabar pengambilan visa pelajar dari IMC. Semua ingin bertahun baru di tanah air. Meski tergolong singkat, perkawanan kami sangat akrab. Aku sering menggoda mereka. Kukatakan kalau paspor mereka selesai Januari 2025 sehingga menikmati pesta kembang api di Taman Bahtera, seperti aku dulu tahun 2021. “Nanti ceritakan rasanya tahun baru di Tanjong Malim ya", ujarku. Kadang aku tertawa sendiri, bila ingat mengerjai mereka dengan memberikan nomor hape. “Kontak saja nomor ini Bang!” ucapku ke Bang Gerry. Padahal no hape Mas Tiyo. Ha ha ha.
Kami sering diskusi tentang penelitian. Tidak cukup di lobi flate, kami juga habiskan waktu di perpustakaan super nyaman, Perpustakaan Tuanku Bainun UPSI. Bergabung dengan kami, Ibu Halma, Mahasiswi Ph.D asal Padang. Beliau mengambil jurusan yang sama dengan Bang Gerry dan Bang Malesa.
Di lobi flate, kami ngobrol banyak hal. Mulai dari thesis, politik, masalah pendidikan, issue yang sedang hot atau berita viral lainnya. Asyiknya lagi, ternyata Pak Dody alumnus UGM dan pernah ke Banjarbaru. Jadi seru mendengarkan pengalaman Beliau dengan temannya yang orang Banjar.
Kalau waktunya perut minta diisi. Kami kadang makan bareng di lantai dasar flate. Pernah juga kami santai ngopi di warung India, atau menikmati burger ayam plus kopi panas dekat Seven Eleven, sambil menikmati indahnya malam di Taman Bahtera, Tanjong Malim. Tapi khusus sarapan pagi, aku lebih sering ke warung idola, “cik Anis”, Ibu Anis pemilik warung orang Indonesia, asal Pekan Baru.
Kebersamaan yang takkan mungkin terulang dengan kawan-kawanku penghuni TB.1.8.5 seringkali terkenang. Diskusi, Nyanyi bareng dan jalan-jalan. Malam-malam, kami rekaman-nyanyi. Serasa jadi penyanyi profesional. Selain kompak bikin grup karaoke dadakan, 21 Desember 2024 kami jalan-jalan ke pasar seni dan Bukit Bintang. Aku dan Bang Malesa unik lagi. Seolah tak lelah setelah seharian jalan hingga malam, besoknya 22 Desember 2024, kami sepakat hangout lagi ke Bukit Bintang. Hingga sekarang, aku masih “ngakak” nonton rekaman nyanyi bareng di kos-kosan, dan joget di stesen KL, ha ha ha.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. 25 Desember 2024, Mas Tiyo, Bang Gerry dan Bang Malesa balik ke Indonesia. Aku besok harinya, dan Pak Dody pada tanggal 27 Desember 2024. Sampai berjumpa kembali kawan-kawan “Anak Kandung Suluh Budiman. Mohon maaf atas segala kesalahan, dan semoga silaturrahmi kita terus terjaga. InsyaAllah kenangan di TB 1.8.5 akan selalu tersimpan rapi selama hayat di kandung badan.










1 komentar